GADUH
- Rincian
- Diterbitkan hari Sabtu, 23 April 2016 00:00
- Ditulis oleh Agus Santosa
- Dibaca: 9189 kali
Baca: Matius 9:27-31
Kemudian Yesus dengan tegas berpesan kepada mereka, "Jagalah supaya jangan seorang pun mengetahui hal ini." (Matius 9:30).
Bacaan Alkitab Setahun:
1 Raja-Raja 5-7
Gaduh itu gempar, heboh, ribut. Lazimnya, kegaduhan tidak mewakili kenyataan yang sebenarnya. Ada kabar yang direkayasa, berita yang diplintir, atau pesan yang disimpangkan. Kucing diceritakan bak seekor harimau, ikan tuna diberitakan sebagai hiu ganas, dan belut dihebohkan sebagai bayi ular piton. Kegaduhan itu menelikung fakta, peristiwa atau keadaan sebenarnya. Kata Mark Twain, kegaduhan seperti induk ayam yang baru saja bertelur, lalu berkotek seolah telah menelurkan sebuah asteroid.
Setiap kali Tuhan Yesus menyembuhkan, menahirkan, ataupun membangkitkan orang mati, kita sering membaca pesan-Nya agar tidak memberitakan mukjizat-Nya itu—“Jagalah supaya jangan seorang pun mengetahui hal ini.” Pesan itu bukan larangan mewartakan Kabar Baik. Yesus hanya ingin perbuatan-Nya yang ajaib itu tidak menyulut kegaduhan. Pesan itu juga mengajarkan kita untuk melakukan perkara-perkara besar bagi Tuhan, dan bukan sekadar berbicara tentang perkara-perkara ilahi saja. Para rasul juga dikenal karena perbuatan dan tindakan mereka, bukan karena mereka pandai berdalih atau terampil berorasi.
Tuhan Yesus tahu bahwa kegaduhan tidak menghasilkan apa pun, hampa belaka. Mengumbar bicara tanpa tindakan hanyalah kegaduhan, tidak ada hasilnya. Ketika Tuhan Yesus berpesan, “Jagalah supaya jangan seorang pun mengetahui hal ini”, Ia telah melakukan perkara yang besar bagi Allah Bapa. Bagaimana dengan kita, masihkah kegaduhan itu memesona? Percayalah, kegaduhan itu kehampaan belaka, segeralah menjauh darinya!—ASA
TIDAK ADA SESUATU PUN YANG DATANG DARI KEHAMPAAN. --Shakespeare
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria